METODE DAN STRATEGI BIMBINGAN KONSELING (REVIEW JURNAL)
METODE DAN STRATEGI BIMBINGAN
KONSELING
Review Jurnal
Didit Prasetyo
Isbatul Iqbal
Nunung Nuraini
Review
Jurnal 1 (konseling individual)
A.
Judul
Pelaksanaan
layanan konseling individu di SMPN se-Kecamatan Bangsal Mojokerto
B.
Focus masalah
Masyarakat yang semakin maju, masalah penemuan identitas pada
individu semakin rumit. Hal ini disebabkan oleh tuntutan masyarakat maju kepada
anggota-anggotanya semakin berat. Persyaratan untuk dapat diterima menjadi
masyarakat bukan saja kematangan fisik, melainkan juga kematangan mental
psikologi, cultural, vokasional, intelektual dan religious. Kerumitan ini akan
semakin meningkat pada masyarakat yang sedang membangun akan merupakan
tantangan pula bagi individu / siswa.
Oleh karena itu dalam konseling individu unsur-unsur seperti
penataan ruang konseling, maupun langkah-langkah konseling yang diterapkan oleh
konselor sekolah juga perlu di perhatikan. Pada wawancara awal yang dilakukan
di SMP NEGERI 1 dan SMP NEGERI 2 kecamatan bangsal, didapati bahwa layanan
konseling individu sudah terlaksan, namun pelaksanaan belum maksimal terhdap
guru BK dan siswa yang melaksanakan konseling individu. Untuk itulah perlu
diteliti lebih jauh tentang pelaksanaan konseling individu di SMP Negeri
se-kecamatan Bangsal Mojokerto.
C.
Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pelaksanaan
layanan konseling individu
di SMP negeri se- kecamatan Bangsal Mojokerto. Dimana konseling perorangan berlangsung dalam
suasana komunikasi atau tatap
muka secara langung
antara konselor dan
klien (siswa),yang membahas berbagai masalah
yang dialami klien.
D.
Teori-teori yang digunakan
(Prayitno,2004) menyatakan layanan konselling individu adalah
layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang pembimbing atau koselor terhadap
seorang klaien dalam rangka pengentasaan masalah pribadi klaien.
Konseling adalah proses
belajar yang bertujuan agar konseli(siswa) dapat mengenal diri sendiri,
menerima diri sendiri serta realities dalam penyesuaian dalam lingkungannya.
E.
Metode penelitian
Rancangan penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif.
Alasan mengapa menggunakan deskriptif
karena untuk menggambarkan fakta-fakta
atau keadaan secara akurat
dan sebenarnya yang
terjadi pada saat penelitian ini dilaksanakan.
Teknik pengumpulan data
dengan menggunakan wawancara dan
dokumentasi, wawancara
dilakukan kepada guru
BK dan siswa yang pernah melakukan konseling
individu.
F.
Kesimpulan/hasil
Adapun
simpulan hasil penelitian ini:
1.
Masalah
yang ditangani melalui layanan konseling individu di SMPN se-kecamatan Bangsal
adalah masalah pribadi, belajar dan sosial.
2.
Pelaksanaan
layanan konseling individu di SMPN se-kecamatan Bangsal sudah memenuhi prinsip
konseling individu, unsur-unsur konseling
individu, tahap-tahap konseling individu, ketrampilan yang
digunakan dalam konseling individu
3.
Kompetensi
konselor dalam melaksanakan konseling individu di SMPN se-kecamatan Bangsal
guru BK sudah memberikan figur seorang konselor yang baik.
4.
Pertemuan
rata-rata konseling individu di SMPN se-kecamatan Bangsal sebanyak 1-2 kali pertemuan
5.
Pelaksanaan
evaluasi, tindak lanjut prosesproses dan hasil-hasil konseling individu hanya
bersifat jangka pendek.
6.
Tingkat
kepuasan klien yang dibantu konseling individu rata-rata merasa terbantu dan
menjadi lebih senang dan akrab dengan guru BK.
7.
Hambatan
yang dialami yaitu konseli yang kurang terbuka dan masih menunggu panggilan
untuk konseling.
G.
Kelebihan/kekurangan
H.
Profil penulis
Penulis
jurnal ini adalah Rendicka Mayang Nira Shanty adalah alumni prodi BK-FIP UNESA
Review
Jurnal 2 (konsultasi)
A.
Judul
“Peran Konsultasi Konselor di Sekolah”
Ditulis oleh Asri Atuz Zeky dalam Jurnal Tarbiyah al-Awlad. Vol. IV
Edisi 2 hal. 426-434
B.
Fokus
Masalah
Dalam jurnal ini fokus masalahnya pembahasan seputar pengertian
konsultasi yang merupakan bagian dari layanan konseling, peran konsultasi dalam
pelayanan BK di sekolah, dan juga fungsi konselor dalam penyelenggaran
konsultasi.
C.
Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahui fungsi konselor
D.
Teori-Teori
Yang Digunakan
Menurut D.B. Keat, konsultasi adalah suatu proses dimana konsultan
dan konsulti bekerja sama untuk mengembangkan cara membantu siswa.
Menurut A.Y. Bindman suatu proses interaksi atau hubungan antar
pribadi yang berlangsung antara dua pekerja professional dimana yang satu
sebagai konsultan, membantu pekerja lain, yaitu konsulti, untuk memecahkan
masalah kesehatan mental pada seorang klien, dalam kerangka konsulti yang
profesional.
Peranan konselor dalam layanan konsultasi menurut Prayitno adalah
untuk mengembangkan konsulti dalam hal wawasan, pengetahuan, keterampilan,
nilai, dan sikap.
E.
Metode
Penelitian
-
F.
Kesimpulan
Peranan konsultasi di sekolah sangat penting baik oleh guru, orang
tua, maupun kepala sekolah. Konsultasi dilakukan seorang konnsulti kepada
konsultan (konselor) untuk menyelesaikan masalah pihak ke tiga.
Review
Jurnal 3 (bimbingan kelompok)
A.
Judul
LAYANAN
BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENGURANGI PERILAKU
TERLAMBAT MASUK SEKOLAH
B.
Focus masalah
Kebiasaan siswa terlambat masuk sekolah merupakan siswa tersendiri
mengenai karakteristik kepribadian, nilai kehidupan, prinsip kehidupan
moralitas, kelemahan dan segala yang terbentuk dari segala pengalaman dan
interaksinya dengan orang lain.
Siswa yang berperilaku demikian karena pada dasarnya siswa dapat
memandang diri, serta hal itu mempengaruhi tidak hanya siswa berperilaku saja,
tetapi juga tingkat kepuasan yang diperoleh dalam hidupnya. Setiap siswa pasti memiliki perilaku yang tidak
baik, tetapi mereka tidak tahu apakah
perilaku yang tidak baik dimiliki itu negatif atau positif. Dalam hal ini siswa dapat menerima dirinya secara apa
adanya dan mampu melihat dirinya
atau lebih mengenal dirinya,
serta kelemahan dan kelebihan yang dimiliki.
C.
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas layanan
bimbingan kelompok dengan teknik self management untuk mengurangi terlambat
masuk sekolah pada siswa SMA 1 Gebog.
D.
Teori teori yang digunakan
layanan
bimbingan kelompok
Prayitno (2004:
1)
menjelaskan
bahwa layanan bimbingan kelompok merupakan proses pemberian informasi dan bantuan pada
sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok guna mencapai
suatu tujuan tertentu. Layanan bimbingan kelompok yang diberikan dalam suasana
kelompok selain itu juga bisa
dijadikan media penyampaian informasi
sekaligus juga bisa membantu
siswa menyusun rencana dalam membuat keputusan yang
tepat sehingga diharapkan berdampak
positif bagi siswa yang
nantinya dapat mengubah perilaku yang
menyimpang. Selain itu apabila dinamika kelompok dapat terwujud
dengan baik, maka anggota
kelompok saling menolong,
menerima dan berempati dengan tulus.
Wibowo
(2005: 31)
menjelaskan bimbingan kelompok merupakan suatu
proses intervensi yang bersifat
membantu individu untuk meningkatkan pemahaman
tentang diri sendiri dan
hubungannya dengan orang lain.
Bimbingan kelompok dengan teknik self management merupakan
lingkungan yang kondusif
yang memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk menambah
penerimaan diri dan orang
lain, memberikan ide,
perasaan, dukungan bantuan alternatif pemecahan masalah dan mengambil
keputusan yang tepat, dapat berlatih tentang perilaku baru dan bertanggung
jawab atas pilihan yang ditentukan
sendiri. Suasana ini dapat
menumbuhkan perasaan berarti bagi anggota yang selanjutnya dapat mengubah
perilaku yang kurang baik dan mampu berfikir secara jernih
E.
Metode penelitian
Penelitian ini
didesain dengan penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Pelaksanaan penelitian tindakan bimbingan dan
konseling ini menggunakan prosedur
penelitian kelas(classroom action research). Penelitian tindakan bimbingan dan konseling diartikan sebagai
bentuk kajian yang bersifat
refleksi oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan dalam melaksanakan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan yang dilakukan, serta
memperbaiki kondisi di mana praktek konseling yang dilakukan.
F.
kesimpulan/hasil
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa:
1.
Hasil
yang diperoleh dari observasi terhadap indicator keterlambatan siswa masuk
sekolah. Pada prasiklus skor rata-rata adalah 41 menurun pada siklus I menjadi
28,63 dengan kategori cukup, dan pada siklus II menjadi 13.13 atau sangat
rendah dengan kategori sangat baik. Ada penuruanan dari siklus I ke siklus II
yaitu sebesar 15,5 atau secara keseluruhan 27,88.
2.
Hasil
yang diperoleh dari observasi terhadap siswa selama mengikuti kegiatan bimbingan
kelompok. Pada siklus I memperoleh rata-rata 60% dengan kategori cukup, dan
pada siklus II memperoleh skor rata-rata 88%
dengan kategori sangat baik. Ada peningkatan dari siklus I kesiklus II
yaitu sebesar 28.
3.
Jadi
hipotesis yang berbunyi “Bimbingan Kelompok dengan Teknik Self management Dapat
Mengurangi Keterlambatan Siswa Masuk Sekolah Pada Siswa Kelas X SMA 1 Gebog
Tahun Ajaran 2014/2015, dapat diterima, karena ada peningkatan dari indikator
keberhasilan.
Review
Jurnal 4 (konseling kelompok)
A.
Judul
“Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok Pada Siswa Cerdas Istimewa
di SMA Negeri Kota Yogyakarta”
Ditulis oleh Tri Sutanti dalam Jurnal Konseling Gusjigang. Vol.1
no. 1 Th. 2015 ISSN 2460-1187
B.
Fokus Masalah
Siswa cerdas istimewa memiliki masalah dalam interaksi sosial, hal
itu dikarenakan mereka memiliki IQ yang tinggi serta ego yang tinggi sehingga
merasa memiliki perasaan lebih pintar disbanding siswa lainnya. Di sisi lain,
layanan yang diberikan bimbingan konseling cenderung sama baik untuk yang
regular maupun untuk siswa cerdas istimewa.
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang dikemukakan dalam jurnal ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana pelaksnaan layanan konseling kelompok pada siswa cerdas istimewa di
SMA Negeri Yogyakarta.
D.
Teori-Teori Yang Digunakan
Menurut Corey, konseling kelompok adalah suatu layanan yang dapat
mencegah atau memperbaiki baik pada bidang pribadi, sosial, belajar, ataupun
karir. Komunikasi kelompok menekankan pada komunikasi interpersonal yang
melibatkan pikiran, perasaan, dan perilaku, dan memfokuskan pada saat ini dan
sekarang. Konseling kelompok biasanya berorientasi pada masalah dan anggota
kelompok sebagian besar dipengaruhi oleh isi dan tujuan mereka.
Tri Sutanti, konseling kelompok adalah layanan yang dilakukan
konselor kepada sejumlah individu yang sedang mengalami permasalahan dalam
hidupnya, dengan memperhatihan perbedaan karakteristik dari anggota kelompok
dan permasalahan yang dialaminya, melalui dinamika kelompok yang dipimpin oleh
konselor, anggota kelompok dapat saling membantu dan berinteraksi antar sesame
anggota kelompok guna membantu menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh
anggota kelompok dan mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.
E.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan data
kualtitatif.
F.
Kesimpulan
Layanan konseling kelompok pada siswa cerdas istimewa di SMA Negeri
Yogyakarta masih membutuhkan upaya perbaikan untuk mengoptimalkan layanan
konseling kelompok, hal itu dibuktikan dari sejumlah data, yaitu:
1.
Layanan
konseling kelompok sudah dijalankan namun belum efektif.
2.
Masalah
yang dibahas pada konseling kelompok siswa cerdas istimewa lebih mengarah pada
masalah akademik.
3.
Tidak
memiliki program untuk konseling kelompok dan waktu yang dialokasikan sangat
terbatas.
4.
Tidak
dilakukan evaluasi dengan parameter yang jelas.
5.
Layanan
yang diberikan pada siswa cerdas istimewa sama dengan layanan yang diberikan
pada siswa yang regular.
Review
Jurnal 5 (pengajaran remedial)
A.
Judul
Pengaruh Penerapan Program Remedial dan Pengayaan Melalui
Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Matematika
Ditulis oleh Nurma Izzati dalam Jurnal EduMa Vol. 4 no. 1 Juli 2015 ISSN 2086-3918
B.
Fokus Masalah
Pemberian bantuan belajar kepada seorang atau sekelompok siswa dengan
program remedial.
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam jurnal ini adalah untuk mengetahui respon
siswa terhadap penerapan program remedial dan menelaah pengaruh program
remedial melalui pembelajaran tutor sebaya.
D.
Teori-Teori Yang Digunakan
Menurut Prayitno, remedial adalah suatu bentuk bantuan yang
diberikan kepada seseorang atau sekelompok siswa yang menghadapi masalah
belajar dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam proses dan
hasil belajar mereka. Sedangkan kegiatan pengayaan adalah suatu bentuk layanan
yang diberikankepada seorang atau bebrapa orang siswa yang sangat cepat dalam
belajar. Memerlukan tugas-tugas tambahan yang terencana untuk menambah,
memperluas pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki dalam kegiatan
pembelajaran sebelumnya.
E.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kuasi eksperimen
F.
Kesimpulan
Penerapan program remedial melalui pembelajaran tutor sebaya
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
Pembahasan
|
Jurnal 1
|
Jurnal 2
|
Jurnal 3
|
Jurnal 4
|
Jurnal 5
|
Judul
|
Pelaksanaan layanan konseling individual di SMPN se-Kecamatan
Bangsal Mojokerto
|
Peranan Konsultasi Konselor di Sekolah
|
Layanan bimbingan kelompok dengan teknik self management untuk
mengurangi perilaku terlambat masuk sekolah
|
Pelaksanaan layanan konseling kelompok pada siswa cerdas istimewa
di SMA Negeri Yogyakarta
|
Pengaruh penerapan program remedial dan pengayaan melalui
pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar matematika
|
Fokus masalah
|
Pemberian layanan konseling individu
|
Fungsi konselor dalam penyelenggaraan konsultasi
|
Mengatasi masalah anak yang terlambat masuk sekolah
|
Pemberian layanan konseling kelompok kepada siswa cerdas istimewa
|
Memberi bantuan belajar kepada seorang atau sekelompok siswa
dengan program remedial
|
Tujuan
penelitian
|
Untuk mengetahui layanan konseling individu di SMP se-Kecamatan
Bangsal Mojokerto
|
Untuk mengetahui fungsi konselor dalam layanan konsultasi
|
Untuk mengetahui efektifitas layanan bimbingan kelompok dengan
teknik self management untuk mengurangi terlambat masuk sekolah
|
Untuk mengetahui sejauh
mana pelaksanaan konseling kelompok pada siswa cerdas istimewa
|
Untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan program
remedial.
|
Teori2
|
Konseling individu adalah layanan konseling yang selenggarakan oleh seorang pembimbing terhadap seorang
klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi
|
Konsultasi adalah proses dimana konsultan dan konsulti bekerja
sama untuk mengmbangkan cara membantu siswa
|
Layanan bimbingan kelompok adalah proses pemberian informasi dan
bantuan pada sekelompok orang dengan memanfaatkan dinamika kelompok guna
mencapai suatu tujuan tertentu.
|
Konseling kelompok adalah layanan yang diberikan konselor kepada
sejumlah individu yangsedang mengalami permasalahan dalam hidupnya dengan
memperhatikan karakteristik setiap anggota dan permasalahn yang sedang
dialaminya.
|
Remedial adalah suatu bentuk bantuan yang diberika kepada seorang
atau sekelompok siswa yang menghadapi kesulitan belajar dengan maksud
memperbaiki kesalahan dalam proses dan hasil belajar
|
Metode
penelitian
|
Penelitian deskriptif
|
-
|
Classroom action research
|
Deskriptif kualitatif
|
|
Kesimpulan
|
Masalah yang ditangani dalam layanan individu adalah masalah
pribadi, belajar dan sosial.
Pelaksanaan layanan konseling sudah memenuhi unsur-unsur konseling individu
|
Konsultasi di sekolah sangat penting untuk membantu menyelesaikan
masalah siswa
|
Bimbingan kelompok dengan teknik self management dapat mengurangi
keterlambatan siswa masuk sekolah
|
Layanan konseling kelompok pada siswa cerdas istimewa di SMA
Negeri Yogyakarta masih belum maksimal.
|
Penerapan tutor sebaya berpengaruh pada hasil belajar siswa.
|
Kesimpulan
Review:
Setiap manusia memiliki permasalahan yang berbeda dan untuk
memecahkan permasalahan tersebut memerlukan metode yang berbeda pula. Metode
dapat diartikan sebagai suatu cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu. Dan dalam bimbingan konseling dikenal 2 metode, yaitu metode
bimbingan individual dan metode bimbingan kelompok.
Konseling individual, bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan
pengajaran remdial merupakan cara yang digunakan dalam bimbingan konseling
untuk memberikan solusi dari permasalahan yang diamalmi oleh siswa.
Dan dalam menangani permasalahasan siswa adakalanya seorang
konsulti menemukan kendala dalam memecahkan masalah kliennya. Maka seorang
konsulti hendaknya melakukan konsultasi dengan seorang konsultan yang telah
memiliki banyak pengalaman dalam hal tersebut.
Komentar
Posting Komentar